Belum lama ini saya melakukan observasi wawancara kepada
salah satu guru wali kelas tiga. Observasi ini dilakukan untuk memenuhi tugas
saya. Dalam observasi ini saya akan menanyakan beberapa permasalahan yang
biasanya terdapat di sekolah dasar yaitu “bahasa
alay”. Tepatnya pada hari Senin tanggal 02 November 2014 saya melakukan observasi wawancara. Di bawah
ini adalah data narasumber dan hasil wawancara yang saya lakukan.
IDENTITAS NARASUMBER
Nama : BOIMAN
NIP :
195507091982011002
Guru
Wali kelas : 3 (tiga)
Bekerja
di Sekolah Dasar : SDN PORIS
PELAWAD 1
Alamat
Sekolah : Jl. Kh.
Hasyim Ashari Kota Tangerang-Banten
Alamat
Rumah : Bugel Mas
A2 No.11
PANDUAN
WAWANCARA
1) Dimulai
dari kelas berapakah bahasa alay di temui di sekolah dasar?
Ø Biasanya
bahasa alay pertama kali ditemukan pada anak kelas 2 sd ke atas.
2) Mengapa
kebanyakan siswa menggunakan bahasa alay di sekolah?
Ø Mereka
menggunakan bahasa tersebut karena terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya,
dan mereka merasa bahwa bahasa tersebut akan terlihat lebih keren apabila
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Apakah
anak tersebut apabila berinteraksi/berkomunikasi dengan teman/guru menggunakan
bahasa alay?
Ø Apabila
mereka sedang berbicara dengan guru mereka menggunakan bahasa yang sopan akan
tetapi ketika mereka berkomunikasi dengan temannya bahasa alay tersebut secara
tidak sadar mereka gunakan lagi.
4) Apakah
ketika mengerjakan tugas/ujian tertulis anak tersebut menggunakan bahasa alay?
Ø Tidak
semua anak yang menggunakan bahasa alay ketika sedang mengerjakan tugas
menggunakan bahasa alay, akan tetapi ada saja salah satu anak yang menggunakan
bahasa alay tersebut ketika sedang mengerjakan tugas misalnya, dengan cara
menyingkat tulisan yang seharusnya yang menjadi yg dan lain-lain.
5) Apakah
kesulitan dari guru ketika siswa menggunakan bahasa alay pada saat mengerjakan
tugas?
Ø Tidak
ada, karena kebanyakan guru memahami bahasa alay tersebut/tulisan yang di
singkat.
6) Apa
saja dampak bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku di sekolah?
Ø Ada
lima dampak bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku di sekolah, yaitu:
1. Apabila
berbicara dengan guru atau teman tidak menggunakan bahasa yang sopan.
2. Kebanyakan
anak yang menggunakan bahasa alay/gaul merasa bahwa dirinya yang paling
berkuasa.
3. Adanya
diskriminasi antara anak yang menggunakan bahasa alay dan anak yang tidak
menggunakan bahasa alay.
4. Apabila
sedang mengerjakan tugas menggunakan bahasa alay seperti singkatan yang
mempersulit cara membacanya apabila seseorang tersebut tidak mengetahuinya.
5. Kurangnya
pengetahuan tentang bahasa baku.
7) Bagaimana
cara bapak guru dalam menghapadi sisiwa yang menggunakan bahasa alay?
Ø Anak
tersebut diberikan pengarahan kepada kami apabila sedang berbicara atau sedang
menggerjakan tugas harus menggunakan bahasa yang sopan dan benar.
8) Apakah
bahasa alay mempengaruhi perilaku siswa di sekolah?
Ø Ya,
karena anak yang terbiasa menggunakan kata aku dan kamu biasanya mereka anak
yang baik dan sopan bedahalnya dengan anak yang menggunakan bahasa alay seperti
gue, elu dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang susuah
diatur atau bandel.
9) Apa
saja dampak dari bahasa alay terhadap pelajaran-pelajaran di sekolah?
Ø Anak
apabila sedang mengerjakan tugas menggunakan bahasa alay seperti singkatan dan
karna bahasa alay tersebut anak-anak tidak mengetahui bahasa baku yang benar
dan sopan.
10) Apakah
pengaruhnya dari bahasa alay terhadap eksistensi bahasa Indonesia?
Ø Merosotnya
rasa keingintahuan anak mempelajari bahasa baku yang benar dan tepat, dan anak
tidak dapat membedakan mana bahasa yang baik dan sopan ketika sedang berbicara
dengan orang yang umurnya lebih tua.
KESIMPULAN
HASIL WAWANCARA
Dari hasil observasi wawancara di atas dapat disinpulkan
bahwa biasanya bahasa alay pertama kali
ditemukan pada anak kelas 2 sd ke atas. Mereka menggunakan bahasa tersebut
karena terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya, dan mereka merasa bahwa
bahasa tersebut akan terlihat lebih keren apabila digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila mereka sedang berbicara dengan guru mereka menggunakan
bahasa yang sopan akan tetapi ketika mereka berkomunikasi dengan temannya
bahasa alay tersebut secara tidak sadar mereka gunakan lagi. Ada lima dampak
bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku di sekolah, yaitu:
1. Apabila
berbicara dengan guru atau teman tidak menggunakan bahasa yang sopan.
2. Kebanyakan
anak yang menggunakan bahasa alay/gaul merasa bahwa dirinya yang paling
berkuasa.
3. Adanya
diskriminasi antara anak yang menggunakan bahasa alay dan anak yang tidak
menggunakan bahasa alay.
4. Apabila
sedang mengerjakan tugas menggunakan bahasa alay seperti singkatan yang
mempersulit cara membacanya apabila seseorang tersebut tidak mengetahuinya.
5. Kurangnya
pengetahuan tentang bahasa baku.
Anak yang ketahuan menggunakan bahasa alay akan
diberikan pengarahan kepada guru yaitu, apabila sedang berbicara atau sedang
menggerjakan tugas harus menggunakan bahasa yang sopan dan benar. Bahasa alay dapat
mempengaruhi perilaku siswa di sekolah yaitu anak yang terbiasa menggunakan
kata aku dan kamu biasanya mereka anak yang baik dan sopan bedahalnya dengan
anak yang menggunakan bahasa alay seperti gue, elu dan lain-lain. Kebanyakan
dari mereka adalah anak-anak yang susuah diatur atau bandel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar