Kamis, 01 Januari 2015

ANALISIS RAMAYANA PRAMBANAN BALLET (TULISAN 6)



Sejarah Cerita Ramayana Prambanan Ballet


Sendratari Ramayana atau Ramayana Ballet adalah pertunjukan seni tari tanpa dialog yang menceritakan tentang cerita Ramayana karya Walmiki yang di ambil dari cerita legenda yang ditulis dalam bahasa Sanskerta. Cerita Ramayana juga di ambil berdasarkan cerita relief Candi Prambanan.
Dalam sendratari Ramayana tidak ada dialog sama sekali, Sinden yang akan menggambarkan jalan cerita para penari. Para penari dengan cantik , luwes dan penuh penjiwaan akan mengajak kita larut akan jalan cerita yang di kemas apik dan kolosal, tata rias para penari membuat kita bisa membedakan tokoh dan karakter pemain, penataan cahaya menambah atmosfer sakral di pertunjukan tersebut.
Cerita sendratari Ramayana yang di ambil dari relief Candi Prambanan yang terukir pada candi siwa dan candi brahma bercerita tentang Rama Wijaya Putra Mahkota kerajaan Ayodya yang berhasil memenangkan sayembara untuk memperistri Dewi Shinta putri Prabu Janaka dari Negeri Mantili. Di lain pihak Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati, setelah melihat Shinta, Rahwana menganggap Shinta adalah titisan Dewi Widowati yang selama ini di cari-carinya.
Rama, Shinta dan Leksmana (adik Rama) melakukan perjalanan sampai hutan Dandaka, Rahwana mengubah pengikutnya menjadi kijang kencana. Melihat kijang elok tersebut Shinta meminta rama untuk menangkapnya, dikejarlah kijang tersebut oleh Rama. Lama Rama tidak kembali Shinta menyuruh Laksamana untuk mencari Rama, sebelum pergi Laksmana membuat lingkaran magis untuk Shinta.Rahwana mengetahui Shinta seorang diri ingin menculiknya tetapi gagal karena lingkaran magis Laksmana.Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya menjadi Brahmana tua ketika Shinta mendekati untuk memberi sedekah dan keluar dari lingkaran, ditariklah Shinta dan di bawa ke Alengka oleh Rahwana.
Rahwana menyamar menjadi Brahmana tua berhasil menarik Shinta keluar dari lingkaran magis.
Rama yang berhasil menangkap kijang kencana ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa sehingga terjadilah perang dengan Rama.Raksasa kijang itu terpanah oleh Rama, Leksmana yang menyusul Rama mengajak segera kembali menemui Shinta.ketika kembali Rama kaget karena Shinta hilang berdasarkan cerita dari garuda yang bernama Jatayu Rama mengetahui Shinta di culik oleh Rahwana. Dalam kesedihannya datang hanuman kera putih yang di utus oleh pamannya Sugriwa untuk mencari dua kesatria untuk dapat mengalahkan Subali.Akhirnya Rama membantu mengalahkan Subali.
Karena jasa Rama yang telah mengalahkan Subali, Sugriwa mengutus Hanuman untuk membantu Rama mencari shinta, Hanuman pergi kekerajaan Alengka untuk menemui Shinta, di sana Hanuman membuat onar untuk mengetahui kekuatan kerajaan Alengka, Hanuman tertangkap oleh Indrajid putra Rahwana dan di bakar hidup-hidup. Bukannya mati Hanuman dengan api tersebut membakar kerajaan Alengka (Cerita ini terkenal dengan nama Hanuman Obong)
Hanuman kembali kepada Rama, Rama berserta pasukan kera berangkat ke kerajaan Alengka, dalam perang brubuh tersebut Rahwana gugur terpanah oleh Rama dan di himpit gunung sumawan yang di bawa Hanuman.Setelah Rahwana mati, diantar Hanuman, Shinta menghadap Rama, Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya, dengan sukarela Shinta bakar diri, karena kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa api, Shinta selamat dari api.Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.

Analisis cerita Ramayana Prambanan Ballet:
Unsur- Unsur Seni Tari
A.    Internal (Teks)
1.      Unsur utama gerak :
a.       Tenaga (Kekuatan)
Dalam sendratari Ramayana dapat kami lihat terdapat unsur-unsur :
·         Kualitas dan intensitas
Rama          : Kuat
Shinta         : Lemah
Hanuman   : Kuat
Rahwana    : Kuat
Laksmana   : Kuat

·       Aksen
Rama          : Perubahan tenaga secara tiba-tiba ketika melawan     musuh

b.      Ruang
Garis          : Luas
Volume      : Luas
Level          : Terdapat level dari yang terendah hingga tertinggi
Arah           : Kesegala arah
Focus         : Kesegala arah


c.       Waktu
Durasi        : 15.39 detik
Tempo        :  Awal mulai tarian lambat tetapi ketika pada situasi pertempuran tempo berubah menjadi cepat.
Ritme         : Sesuai dengan suasana cerita ketika jalan cerita tersebut tidak menegangkan maka ritmenya adalah lambat sedangkan ketika jalan ceritanya mencekam atau terdapat pertempuran maka ritme yang digunakan cadalah cepat.

2.      Unsur pendukung :
a.    Musik                          : Suara sinden yang menyanyi dengan diiringi gamelan
b.    Kostum                        : Sesuai dengan perannya masing-masing. Shinta menggunakan kostum yang cantik sedangkan Rama, Laksmana, Rahwana menggunakan kostum yang gagah. Sedangkan Hanuman menggunakan kostum monyet.
c.    Tata Rias                      : Sesuai dengan perannya masing-masing. Shinta menggunakan tata rias yang cantik sedangkan Rama dan Laksmana menggunakan tata rias yang tampan. Rahwana menggunakan tata rias yang menyeramkan. Sedangkan Hanuman menggunakan tata rias yang menyerupai monyet.
d.   Properti                        : Pisau, busur, tombak, anak panah, danobor.
e.    Tata Panggung                        : Proccenium (menghadap ke audience)
f.     Tata Cahaya                : Tata cahaya dapat terlihat didalam cerita sendratari Ramayana dimana bermanfaat dalam penerangan, menunjukkan tokoh dan pengatur suasana ketika suasana mencekam atau sedang terjadi pertempuran tata cahaya berbeda agak mencolok mata.

B.     Eksternal (konteks) fungsi seni tari
·           Sejarah
·           Budaya 


 Sumber :
                                    


1 komentar: