Sejarah
Cerita Ramayana Prambanan Ballet
Sendratari Ramayana atau Ramayana
Ballet adalah pertunjukan seni tari tanpa dialog yang menceritakan tentang
cerita Ramayana karya Walmiki yang di ambil dari cerita legenda yang ditulis
dalam bahasa Sanskerta. Cerita Ramayana juga di ambil berdasarkan cerita relief
Candi Prambanan.
Dalam sendratari Ramayana tidak ada
dialog sama sekali, Sinden yang akan menggambarkan jalan cerita para penari.
Para penari dengan cantik , luwes dan penuh penjiwaan akan mengajak kita larut
akan jalan cerita yang di kemas apik dan kolosal, tata rias para penari membuat
kita bisa membedakan tokoh dan karakter pemain, penataan cahaya menambah
atmosfer sakral di pertunjukan tersebut.
Cerita sendratari Ramayana yang di
ambil dari relief Candi Prambanan yang terukir pada candi siwa dan candi brahma
bercerita tentang Rama Wijaya Putra Mahkota kerajaan Ayodya yang berhasil
memenangkan sayembara untuk memperistri Dewi Shinta putri Prabu Janaka dari
Negeri Mantili. Di lain pihak Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat
menginginkan memperistri Dewi Widowati, setelah melihat Shinta, Rahwana menganggap
Shinta adalah titisan Dewi Widowati yang selama ini di cari-carinya.
Rama, Shinta dan Leksmana (adik Rama)
melakukan perjalanan sampai hutan Dandaka, Rahwana mengubah pengikutnya menjadi
kijang kencana. Melihat kijang elok tersebut Shinta meminta rama untuk
menangkapnya, dikejarlah kijang tersebut oleh Rama. Lama Rama tidak kembali Shinta
menyuruh Laksamana untuk mencari Rama, sebelum pergi Laksmana membuat lingkaran
magis untuk Shinta.Rahwana mengetahui Shinta seorang diri ingin menculiknya
tetapi gagal karena lingkaran magis Laksmana.Rahwana mencari akal dengan
merubah dirinya menjadi Brahmana tua ketika Shinta mendekati untuk memberi
sedekah dan keluar dari lingkaran, ditariklah Shinta dan di bawa ke Alengka
oleh Rahwana.
Rahwana menyamar menjadi Brahmana
tua berhasil menarik Shinta keluar dari lingkaran magis.
Rama yang berhasil menangkap kijang
kencana ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa sehingga terjadilah
perang dengan Rama.Raksasa kijang itu terpanah oleh Rama, Leksmana yang
menyusul Rama mengajak segera kembali menemui Shinta.ketika kembali Rama kaget
karena Shinta hilang berdasarkan cerita dari garuda yang bernama Jatayu Rama
mengetahui Shinta di culik oleh Rahwana. Dalam kesedihannya datang hanuman kera
putih yang di utus oleh pamannya Sugriwa untuk mencari dua kesatria untuk dapat
mengalahkan Subali.Akhirnya Rama membantu mengalahkan Subali.
Karena jasa Rama yang telah
mengalahkan Subali, Sugriwa mengutus Hanuman untuk membantu Rama mencari
shinta, Hanuman pergi kekerajaan Alengka untuk menemui Shinta, di sana Hanuman
membuat onar untuk mengetahui kekuatan kerajaan Alengka, Hanuman tertangkap
oleh Indrajid putra Rahwana dan di bakar hidup-hidup. Bukannya mati Hanuman
dengan api tersebut membakar kerajaan Alengka (Cerita ini terkenal dengan nama
Hanuman Obong)
Hanuman kembali kepada Rama, Rama
berserta pasukan kera berangkat ke kerajaan Alengka, dalam perang brubuh
tersebut Rahwana gugur terpanah oleh Rama dan di himpit gunung sumawan yang di
bawa Hanuman.Setelah Rahwana mati, diantar Hanuman, Shinta menghadap Rama,
Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di
Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya,
dengan sukarela Shinta bakar diri, karena kebenarannya, kesucian Shinta dan
pertolongan Dewa api, Shinta selamat dari api.Setelah terbukti kesuciannya,
Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
Analisis cerita
Ramayana Prambanan Ballet:
Unsur- Unsur Seni Tari
A. Internal
(Teks)
1. Unsur
utama gerak :
a. Tenaga
(Kekuatan)
Dalam sendratari
Ramayana dapat kami lihat terdapat unsur-unsur :
·
Kualitas dan intensitas
Rama
: Kuat
Shinta
: Lemah
Hanuman
: Kuat
Rahwana
: Kuat
Laksmana : Kuat
·
Aksen
Rama
: Perubahan tenaga secara
tiba-tiba ketika melawan musuh
b. Ruang
Garis
: Luas
Volume : Luas
Level : Terdapat level dari yang terendah
hingga tertinggi
Arah
: Kesegala arah
Focus
: Kesegala arah
c.
Waktu
Durasi
: 15.39 detik
Tempo
:
Awal mulai tarian lambat tetapi ketika pada situasi pertempuran tempo
berubah menjadi cepat.
Ritme
: Sesuai dengan suasana cerita
ketika jalan cerita tersebut tidak menegangkan maka ritmenya adalah lambat
sedangkan ketika jalan ceritanya mencekam atau terdapat pertempuran maka ritme
yang digunakan cadalah cepat.
2.
Unsur pendukung :
a.
Musik :
Suara sinden yang menyanyi dengan diiringi gamelan
b.
Kostum :
Sesuai dengan perannya masing-masing. Shinta menggunakan kostum yang cantik
sedangkan Rama, Laksmana, Rahwana menggunakan kostum yang gagah. Sedangkan
Hanuman menggunakan kostum monyet.
c.
Tata Rias :
Sesuai dengan perannya masing-masing. Shinta menggunakan tata rias yang cantik
sedangkan Rama dan Laksmana menggunakan tata rias yang tampan. Rahwana
menggunakan tata rias yang menyeramkan. Sedangkan Hanuman menggunakan tata rias
yang menyerupai monyet.
d. Properti
:
Pisau, busur, tombak, anak panah, danobor.
e. Tata
Panggung :
Proccenium (menghadap ke audience)
f. Tata
Cahaya :
Tata cahaya dapat terlihat didalam cerita sendratari Ramayana dimana bermanfaat dalam
penerangan, menunjukkan tokoh dan pengatur suasana ketika suasana mencekam atau
sedang terjadi pertempuran tata cahaya berbeda agak mencolok mata.
B. Eksternal
(konteks) fungsi seni tari
·
Sejarah
·
Budaya
Sumber :
Waaw penawaran yang sangat menarik, Kami menyediakan
BalasHapustrevel Bondowoso Malang pp murah aman dan nyaman