Minggu, 04 Januari 2015

BATASAN, FUNGSI, DAN TUJUAN MENULIS

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Melukis gambar bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja melukis huruf-huruf Cina, tetapi dia tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak memahami bahasa Cina beserta huruf-hurufnya.
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir kritis, memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu adalah :
1.   Maksud dan tujuan sang penulis (perubahan yang diharapkannya akan terjadi pada diri pembaca).
2.      Pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orang tua, kenalan, atau teman sang penulis).
3.  Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnnya suatu    kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah yang memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban, dan sebagainya). D’Angelo, 1980 : 20).
Penulis tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya itu dan apa maksud dan tujuannya.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori di bawah ini :
a)      Memberitahukan atau mengajar;
b)      Meyakinkan atau mendesak;
c)      Menghibur atau menyenangkan;
d)     Mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
Sehubungan dengan “tujuan” penulisan suatu tulisan, Hugo Harting merangkumnya sebagai berikut :
a)      Assignment purpose ( tujuan penugasan).
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkumkan buku, sekertaris yang ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat).
b)      Altruistic purpose (tujuan altruistik).
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karya itu.
c)      Persuasive purpose (tujuan persuasive).
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutaarakan.
d)     Informational purpose (tujuaan informasional, tujuan penerangan).
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca. 
e)      Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri).
Tulisan yang bertujuan memperkenaalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
f)      Creative purpose (tujuan kreatif).
Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
g)     Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah).
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikirandan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. (Hipple, 1973: 3009-311).



Sumber :
Tarigan Henry Guntur. 2008. MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA. Bandung: ANGKASA BANDUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar