1. Asal Usul Suku Baduy/Kanekes Banten
2. SEJARAH ASAL USUL NAMA TANGERANG
3. REF: KEHIDUPAN MATERIALISME DI NEGARAKU
4. KEHIDUPAN MATERIALISME DI NEGARAKU
5. Ramalan Ronggowarsito Lengkap
6. Budaya Korupsi Cermin Bangsa
7. FILSAFAT ZAMAN POHON KELAPA (TULISAN 1)
8. Dasar-Dasar Filsafat
9. CIRI-CIRI GENERASI ABAD KE 21
10. KEBENARAN ILMU
11. FILSAFAT PENDIDIKAN
12. REVOLUSI MENTAL JOKOWI DODO (TULISAN 2)
13. BAHASA ALAY PADA ANAK SEKOLAH DASAR (TULISAN 3)
14. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
15. PENYEBAB TERJADINYA HUJAN (TULISAN 4)
16. IBU (TULISAN 5)
17. DPRD BANTEN TELAH SETUJUI APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015
18. PNS DILARANG BERADA DI DUA KAKI
19. ANALISIS RAMAYANA PRAMBANAN BALLET (TULISAN 6)
20. ROKOK (TULISAN 7)
21. PROBLEM SOLVING (TULISAN 8)
22. BATASAN, FUNGSI, DAN TUJUAN MENULIS
23. MITOS
24. BATU AKIK
Selasa, 06 Januari 2015
Senin, 05 Januari 2015
MITOS
Istilah
“mitos” mengacu pada segala keyakinan yang maknanya sangat dekat dengan jalan
hidup orang yang tak pernah mempertimbangkan pengajuan pertanyaan "Benar
atau salahkah ini?"
Hidup
dengan bermitos adalah seperti tinggal di suatu lingkaran tanpa mengetahui
hal-hal tentang keberadaan lingkaran itu sendiri. Ini karena pemikiran
mitologis itu bebal perihal tapal batasnya.
Filsuf
mempertanyakan nilai kebenaran mitos (yakni masih membuka kemungkinan untuk
mencari kebenaran yang terungkap di dalamnya), sedangkan ilmuwan menolak
mitos karena hanya merupakan "cerita bohong". Para ilmuwan tinggal
sebegitu jauh dari mitos sehingga, jika mereka memandang lingkaran mitos sepenuhnya,
mitos itu hanya tampak sebagai satu titik di kejauhan tanpa isi yang maknawi.
Minggu, 04 Januari 2015
BATASAN, FUNGSI, DAN TUJUAN MENULIS
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambing-lambang grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Melukis gambar bukanlah menulis. Seorang pelukis
dapat saja melukis huruf-huruf Cina, tetapi dia tidak dapat dikatakan menulis,
kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak
memahami bahasa Cina beserta huruf-hurufnya.
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah
sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita
berpikir kritis, memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang
kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat
memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan
dimanfaatkan itu adalah :
1. Maksud
dan tujuan sang penulis (perubahan yang diharapkannya akan terjadi pada diri
pembaca).
2. Pembaca
atau pemirsa (apakah pembaca itu orang tua, kenalan, atau teman sang penulis).
3. Waktu
atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnnya suatu kejadian
tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah
yang memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban, dan sebagainya).
D’Angelo, 1980 : 20).
Penulis tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok
pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca
karyanya itu dan apa maksud dan tujuannya.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan,
bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori di
bawah ini :
a) Memberitahukan
atau mengajar;
b) Meyakinkan
atau mendesak;
c) Menghibur
atau menyenangkan;
d) Mengutarakan/mengekspresikan
perasaan dan emosi yang berapi-api.
Sehubungan dengan “tujuan” penulisan suatu tulisan,
Hugo Harting merangkumnya sebagai berikut :
a)
Assignment
purpose ( tujuan penugasan).
Tujuan penugasan
ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu
karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi
tugas merangkumkan buku, sekertaris yang ditugaskan membuat laporan atau
notulen rapat).
b) Altruistic purpose
(tujuan altruistik).
Penulis
bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,
ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan
karya itu.
c) Persuasive purpose
(tujuan persuasive).
Tulisan yang
bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutaarakan.
d) Informational purpose
(tujuaan informasional, tujuan penerangan).
Tulisan yang
bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.
e) Self-expressive purpose
(tujuan pernyataan diri).
Tulisan yang
bertujuan memperkenaalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para
pembaca.
f) Creative
purpose (tujuan kreatif).
Tulisan yang
bertujuan mencapai nilai-nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
g) Problem-solving
purpose (tujuan pemecahan masalah).
Dalam tulisan
seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin
menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran-pikirandan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterima oleh para pembaca. (Hipple, 1973: 3009-311).
Sumber :
Tarigan Henry Guntur. 2008. MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA. Bandung: ANGKASA
BANDUNG
PROBLEM SOLVING (TULISAN 8)
1. Menemukan topik masalah?
Ø Kemacetan
yang kerap melanda kawasan Pasar Tanah Abang.
2. Mengidentifikasi masalah?
Ø Troli barang serta ngetemnyaangkutan umum.
Ø Angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.
Ø Penumpukan
volume kendaraan ketika
jam padat seperti pulang kerja.
3. Mengajukan
alternative solusi atas penyebab masalah?
Ø Penumpang kendaraan umum ditempatkan di suatu tempat sehingga angkutan umum tidak berhenti di sembarang tempat.
Ø Puluhan petugas Dinas Perhubungan DKI
Jakarta mengatur lalulintas disekitar kawasan Pasar Tanah Abang.
Ø Pengendalian lalulintas di Pasar
Tanah Abang.
Ø Merekayasa lalu lintas di Kawasan Pasar Tanah Abang khususnya untuk angkutan umum.
4. Memilih salah satu alternative solusi
yang dianggap paling efektif dan efisien?
Ø Pengendalian lalulintas di Pasar
Tanah Abang.
5. Membahas
alternative pada point 4 secara akademik/ilmiah
(menggunakan literatur)?
Ø Alternative
yang lebih tepat untuk mengatasi kemacetan di Kawasan Pasar Tanah Abang adalah dengan di berlakukannya pengendalian lalulintas di Kawasan Pasar Tanah Abang yang
dilakukan Dinas Perhubungan Jakarta
Pusat, karena dengan mengatur naik turunnya penumpang kendaraan umum bertujuan untuk meningkatkan ketertiban angkutan umum serta memudahkan penumpang untuk naik angkutan umum. Seperti penumpang dari dan ke Kota, Jembatan Lima,
Kebayoran Lama, dan Meruya Ilir
naik dan turun di Jalan Jatibaru sisi timur (depan toko kain dan depan toko kelontongan) serta Jalan Jatibaru sisi barat (depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan deket Jembatan penyebrangan Blok G).
Sedangkan,
penumpang dari dan ke Pulogadung, Kampung Rambutan, Bekasi,
Tanjung Priok,
dan Kampung Melayu naik dan turun di jalan Jatibaru sisi timur (depan kantor Pemuda panca Marga) serta di Jalan Kebon Jati sisi timur (di bawah jembatan penghubung samping Blok G).
Sementara,
penumpang dari dan ke Bendungan Hilir, Karet, dan Roxy
naik dan turun di Jalan Jatibaru sisi barat (depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan dekat turunan Jalan Jati Bunder), di Jalan Kebon Jati sisi selatan, serta Jalan Jati Bunder.
Penumpang dari dan ke Bekasi naik dan turun di Jalan Kebon Jati sisi selatan (di bawah jembatan penghubung). Penumpang dari dan ke Ciputat naik dan turun di Jalan Jati Bunder (depan took emas). Penumpang dari dan ke Gerogol juga naik dan turun di Jalan Jati Bunder.
Pengaturan naik turun penumpang ini telah dilakukan mulaiSabtu, 19 Oktober
2013.
Langganan:
Postingan (Atom)